Kamis, 31 Maret 2011

Sebuah Cerita

Oleh Salmizul Fitria

Ini bukan sebuah kisah yang mengharukan, seperti kisah Buk Mus dalam Laskar pelangi atau setragis kisah Torey Heiden dalam Luka Hati Gadis Kecil .Ini sebauh catatan dimana sebuah perjalanann terekam dengan abadi_Proem bilang menulislah untuk keabadian.
            Catatan ini dimuali dari sejak dulu ketika saya masih mahasiswa praktek pada sebuah sekolah negeri yang rata-rata anaknya lumayan kreatif …ya kata kreatif lebih tepat agar tidak mematikan karakter mereka. Namun, catatan guru pemula ini sekarang jauh lebih menarik. Cobaan pertama yang harus saya terima adalah kepala sekolah yang lumayan menarik. Dia sudah beristri, umur 30 tahun, kulit hitam semakin menambah kemaskulinannya. Dia ramah alang kepalang tidak  seperti The Rock dalam Film Gridiron

Siapa yang Perempuan

Oleh Salmizul Fitria

Seorang teman yang merencankan kencanya sekian minggu terpaksa harus menunda kencan itu lagi karena orang tua pasangannya sakit, itu artinya dia harus mengambil cuti lebih awal dari tempat bekerja. Tak bisa dipungkiri, kekecewaanya mendalam. Saya dengan anggun dia mengakan bahwa dia mengerti dnegan keadaan tersebut dan dia akan menunda rindunya untuk waktu yang belum tentu. Setip laki laki-laki itu menghubunginya, perempuan itu selalu membahas tentang kencan yang batal, dan menekankan bahwa dia seorang yang pengertian dan mengerti dengan keadaan kekasihnya. Apakah menurutmu dia pengertian???