the caption is there is no caption to say this feeling |
saya tatap Ayahnya dan dia tidak menangis tapi tepatnya meraung saking bahagia,sambil berujar puluhan kali “Allahuakbar Nak,Allahuakbar,Nak,” Kalau suami mencium karena ingin berterima kasih barangkali lumrah,lalu Amak mencium saya, saya merasa orang paling disayangi.
***
Kami menikah
Juni 28 tahun 2013. Namun karena alasan kerjaan kami terpisah dan hanya bertemu
sebulan sekali. Saya di Perawang,Ayah di Pasaman Barat. Kami tak ada niat
sedikitpun untuk menunda kehamilan,justru kami ngotot pengen punya anak
langsung. Namun sampai Desember tidak menunjukan hasil apa-apa.
Setiap bulan selalu drama, ketika
menstruasi datang saya seperti orang kematian anak, menangis tak
karuan,suntuk,bosan dan merasa sedih sudah taraf nelangsa.Ayah masih sabar.
Selalu bilang “mungkin bulan depan,” begitu setiap bulannya. Saya merasa
bersalah kepada diri sendiri,kepada mertua dan orang tua. Setiap ada yang nanya
“udah isi” saya selalu merasa pertanyaan itu sudah tak pantas.
Januari Ayah
pindah ke Perawang. Saya tiap hari minum madu, syalawatin perut dan semua hal
dicoba kecuali ke dokter. Masih terlalu dini. Mama,mertua, kasih segelas air
putih,kata Mama itu di-dzikir-in sama
uztad,online lewat TV. Saya yakini itu akan membantu, karena the power of
water.
Mens terakhir tanggal 3 Januari
2014. Tanggal 3 Februari deg-deg an. Saya berusaha menenangkan diri. Stress
akan memperburuk keadaan,tanggal 4,5,6 Februari masih belum mens. Saya tanya
seorang teman yang juga bidan, katanya jangan ditest dulu, tunggu
seminggu,takut nanti kecewa lagi.Namun saya bukan orang yang sesabar itu. Saya
beli test pack tanpa sepengetahuan
Ayah, saya tak bisa tidur semalaman, tidak sabar menunggu besok pagi. Jam 4
subuh tanggal 7 Februari saya bangun pelan-pelan, test urin dan taraaaaa DUA
GARIS MERAH!!!!!
Saya kembali
ke kamar dengan test pack masih
ditangan dan tentu saja sangat drama, menangis seperti orang kesurupan. Ayah
bangun, melihat saya menangis sambil memegang test pack, ayah memeluk saya dan bilang “Ngak papa Yank,
sabar,mungkin belum rejeki kita,” saya makin gila nangisnya “dua garisnya
yank,” dan seperti biasa kami pasangan drama.
***
Sembilang
bulan sehari hamil bukan mudah. Tapi saya selalu bilang ke diri saya “No Pain
No Gain,” ampuh benar untuk menghibur diri. Saya waktu masih belum hamil selalu
bilang “kek manapun rempongnya hamil itu,kek manapun jelek bentuk saya,saya
siap hamil,”
4 bulan pertama muntah alias morning sickness tapi saya nggak kejadian
pagi aja,tapi pagi siang malam,anehnya saya sering muntah kalau lihat lemari
kaca yang baru kami beli seminggu sebelumnya. Ayah berfikir mungkin karena bau
lem dari lemari tersebut, Ayah mendorongnya ke belakang rumah dan “memandikan”
lemari tersebut tapi muntah tetap berjalan dan didukung kabut asap parah di
Riau. Mual dan muntah ditutup dengan mengungsi ke Bukittinggi karena kabut
asap. Sesampai di kampung seperti biasa amak mintak dipijat, ketika memijat
Amak, jilbab Amak yang dipasang sekenanya terjatuh dan rambut Amak yang memang
sudah ubanan membuat saya muntah langsung berlari ke kamar mandi, Amak menyusul
“Jajok kau jo den?ndeh baa cucu den ko, banci no mancaliak uban den,” hahhahaha.
***
Saya mulai
merasa sakit itu tangal 3 October malam jam 11. Dan keluar flek. Langsung lapor
Amak. Namun kami belum ke rumah sakit karena masih nggak terlalu sakit. Jam 5
subuh sakitnya mulai teratur. Kami ke rumah sakit. Baru bukaan dua. Perawatnya ngasih
saya baju dan nunggu. Tapi saya memilih Busy
While Waiting . jam 7 pagi masih bukaan dua. Saya dan suami jalan-jalan
sekeliling rumah sakit. Takbiran berkumandang tanggal 4 Oktober bertepatan
dengan hari raya idul adha. Jam setengah
dua belas kontraksinya mulai sering dan sakit banget. Jam dua belas bukaan 7
dan saya sudah tidak bisa lagi berjalan. Sakitnya luar bisaaaaa. Jam 4 sore
masih bukaan 7. Keluarga sepakat operasi saja. Suami ngotot,mungkin sudah nggak
tega,operasi saja. Saya nggak mau dengan alasan kurang keren kalau
operasi.hhahah..bukan. Tapi karena melahirkan normal sangat banyak kelebihan
ketimbang operasi. Barangkali operasi dilakukan kalau ada keputusan medis. Saya
sudah mulai lemah, karena dr jam 12 sampai jam 4 masih bukaan 7 dan ngga ada
ketuban,atau cairan keluar. Ketubannya darah bok,mesti diledakin baru bisa
keluar dia.hahhaha.
Jam lima lewat
langsung masuk ruang bersalin. Dokter menyusuh saya ngedan kalau perasaan
ngeden itu datang,jangan dibuat-buat karena
percuma dan ngabisin tenaga. Dokter nyuruh miring dan nunggu dan sekali
ngedan mirin,terus disuruh telentang dan ngedan dua kali,ngeden ke tiga sempat
teriak Allahuakbar dan anak kami
lahir dengan selamat. Melahirkan gampang banget nggak sesakit kotraksi pas bayi
nyari jalan. Dan Malaika lahir jam 5.21 sore,hampir magrib. Dengat berat 3.9 kg
panjang 52cm.
Kami sepakat
memberinya nama Malaika Pamenan Salkhi dam memanggilnya dengan Pame. Kontroversi
sekali nama ini di keluarga besar saya dan Ayah bahkan semua orang kampung.
Karena Pamenan adalah sebuah salah satu gelar yang diberikan kepada anak
laki-laki setelah menikah. Artinya Permainan, Mainan,Pamenan Mato,
kesenangan,kesayangan, murni bahasa minang. Dalam konotasi positif tentunya. Dan
sangat disengaja karena ayahnya setelah menikah bertambah nama Khiky Andriawan Putra
Sutan Pamenan. Ayah tidak pernanh dipanggil kiki di kampung saya apalagi di
keluarga saya,mereka harus mememanggil Pamenan atau Menan sebagai bentuk
hormat,segan dan sopan. Rata-rata anak-anak yang lahir setelah 2010 barangkali
tren dengan nama Arab dan kami sepakat dengan lebih-minang. Malaika adalah
MalaikaT tanpa huruf T.Sebentuk doa semoga anak ini tumbuh menjadi sesatu yang
melindungi,menjaga,baik dan patuh. Salkhi adalah potongan nama saya dan Ayah
yang terinspirasi dari Sakhi yang artinya baik hati. Bukan sembarangan kami
memberimu nama,Nak. Kau jaga ya keagungan namamu itu dengan sikapmu kelak
(logat batak..hehheh)
***
Setelah
kelahiran Malaika,banyak hal berubah. Ayah kalau pulang kerja yang biasanya nyari
saya,sekarang langsung bilang “assalamu’alaikum,mana anak Ayah,” -___-
hahahh...itu salah satunya,salah banyaknya saya ,sampai saat ini, belum pernanh
meradang karena tidur saya terganngu. Yaa..bagi saya tidur adalah hal yang
paling suci dan sakral dalam semua rutinitas saya,namun setelah punya
anak,semua berubah,saya tidak yakin,apakah saya tidur sampai lima jam sehari. Dan
saya masih baik-baik saja. Sabar, itulah yang diajakrkan Malaika. Telaten,
mengurus anak bukan soal mengajar kelas dengan semua anak active. Ini kita full
24 jam nonstop. Saya mesti pandai mengatur waktu bagaimana supaya pas jam kerja
saya nggak ngantuk berat,tapi seringnya Malaika tidur,saya susah banget mau
tidur,giliran dia bangun,ngantuknya mintak ampun.
Saya yang dulunya tak mahir masak
apa-apa kecuali kasih MSG banyak-banyak.sekarang mulai memilih-milih makan
,karena Malaika ASI. Dan untuk Malaika yang sudah mulai MPASI sejak umur 6
bulan saya belum pernah memberi gula dan garam sampai setahun ini.dan mulai
hari Malaika boleh makan apa saja asal halal dan baik..hahahh
Dalam mengurus
Malaika saya tidak sendirian. Ada Ayah yang juga ready 24 jam. Ayah adalah tipe
Ayah keren, masih sangat tidak apa-apa baginya ikutan begadang malam,ikutan
mencuci popok,ikutan nyetrika baju Malaika,ikutan nyuapin Malaika,gantikan
celana,jaga Malaika,nidurin. Barangkali bagi kebanyakan orang ini biasa, tapi
tidak bagi saya. Saya sangat menghargai ini,kerena sejauh yang saya lihat
dilingkungan saya,keluarga ayah hanya untuk mencari uang,dan menyapa anak
sekali-sekali saja. Bahkan keluarga-keluarga baru yang tinggal di dekat
rumah,suaminya masih bisa tidur enak ketika istrinya sibuk jaga anak yang lagi
sakit, menggendong bayi mereka sambil memasak, makan sambil meninabobokan bayi
mereka yang rewel.Beruntung Malaika
memiliki Ayah yang luar biasa.
Selanjutnya ada Uak (Nenek). Uak
adalah Amak saya. Enek ,Apak saya. Oma,Mama Ayah,Opa,Papa Ayah dan semua
kelurga besar. Malaika beruntung karena dia adalah cucu pertama dari mereka.
***
Malaika adalah
orang pertama dikeluarga saya yang ASI eksklusif. Sebenarnya nggak 100% eksklusif,
karena awal-awal ASI,Malaika kesulitan menghisap ASI-nya karena saya flat
nipple alias puting rata,ditambah tidak berpengalaman menyusi,hampir dua bulang
puting lecet. Awal-awal ASInya keluar sedikit,Cuma satu atau dua sendok teh.
Keluarga berinisiatif memberi susu formula,namun setelah minum susu formula
perutnya bunyi-bunyi,seperti ada air mengalir,seperti keroncongan,lalu
diputuskan nggak usah aja dan fokus ke ASI. Malaika minum ASI perah hampir dua
bulan. Karena setiap kali menyusui Malaika harus dipegang sama orang lain,saya
gigit kain/handuk dan tangan pegangan sama kursi atau apa,karena sakitnya
puting lecet sungguh sangat luar biasa. Sangat amat perih sekali! Ayah haru
kembali bekerja,saya pikir nggak mungkin pakai pompa ASI terus,karena kalau
pompa sendiri tangan kebas,yang listrikan mah mahal. Saya coba-coba,tahan walau
sakit,karena katanya,aiar liur bayi adalah obatnya. Coba pakai
sambungan,Malaika nggak mau hisap. Akhirnya entah kapan pastinya,semua membaik
dan sehat. Saya bisamnyusi dengan lancar.setiap hari makan sayur katuk,sampai-sampai
saya lihat sayur ini agak trauma tapi demi anak,kalau orangbilang dengan nelan
grenade ASI bakal berlimpah,bakal saya lakuin. Hahha..serius, kasih sayang dan
akan melakukan apa saja demi anak, adalah benar.
Setelah 6
bulan mulai MPASI,makanan pertamnya Puree, beras merah pisang, selain pisng
bagus banget ,pisang ada rasa manisnya jadi nggak perlu gula,bayi cendrung suka
dengan rasa manis. Dari awal MPASI sampai sekarang makan karbohidrat yang agak
berat Cuma dua kali sehari. Sisanya dikennyangkan dengan buah atau biskuit.
Untuk MPASI awal-awal sampai 10
bulan Cuma kukus-blender.setelah 10 bulan baru berani ngasih soup,daging,telur,pasta,gandum
tetap tanpa gula dan garam. Banyak yang nanya,apa ayam disoup nggak dikasih
garam bakal rasa apaan. Saya jawab aja “Malaika kan belum tau rasanya rendang
atau fried chicken,mana tau dia enak atau nggak enak,heheh,” karena orangkan
beda-beda,ntar kalau saya jelaskan,gula dan garam tidak baik bagi ginjal bayi
dibawah satu tahun,berpidato panjang lebar percuma. Anak kita,kita yang tau.
***
Sakit. Sampai
umur 6 bulan Malaika boleh dikatakan tidak pernanh sakit kecuali stelah
imunisasi. Pernah sekali kulitnya bintik-bintik merah,Cuma nggak demam,suhu
tubuhnya waktu itu Cuma 35.7. Umur 3 bulan pernah kolik,nangis tanpa
sebab,ketika kami baru saja sampai Di Perawang, karena cuti saya sudah habis
dan sudah mau masuk kerja. Waktu itu kami diantar Mama,Papa,Amak,Apak,Mak Ta
dan dua keponakan saya.diperjalanan d mobil Malaika baik-baik saja,nggak rewel.
Namun setelah sampai,baru saja sampai,langsung menangis mengamuk kencang. Saya
panik,Mama justru ikutan nangis,dia digending Uak,tapi meronta,disusukan nggak
mau.Sampai setahun ini,alhamdulillah yang nagis ngamuk nggak bisa didiamkan cuma
sekali itu. Setelah itu demam beberapa kali dan paling tinggi sampai 39.9 bulan
pada bulan Agustus. Tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2015. Malaika demam sejak tanggal
9 September, saya kompres,kasih bawang sama minyak makan diolesi ke
tubuhnya,tapi panasnya masih naik turun.Tanggal 13 September masih diatas 38.00’.
Saya mulai panik dan menyerah,akhirnya saya kasih obat penurun demam,Cuma
bebrapa jam,panasnya naiklagi,sudah lebih dari seminggu naik turu panasnya,saya
putuskan bawa ke dokter,sempat cek darah karena dia juga batuk pilek,mencret
dan dua kali muntah. Namun hasil lab nya,semua baik-baik dan sangat bagus
malahan. Dokter nya kasih obat demam sama vitamin dan untuk pertama kalinya
antibiotik! Saya udah ngotot,ada obat lain selain antibiotik nggak
dok,dokternya bilang demanya sudah lebih dari 4 hari bahkan
seminggu,penjelasannya panjang.Sekali lagi demi anak: idealisme tergadai!
(lebayyy) dan Alhamdulillah,sejak itu sampai sekarang tulisan ini dibuat sehat
walafiat,alhamdulillah.
Kalau batuk
pilek,saya Cuma kasih vicks vapo rub dimasukan ke air mendidik lalu diasapin ke
dia tu uapnya. Ingus sama dahak encer,disedot pake alat penyedot ingus dan
biasanya sembuh.
***
Jangan
khawatir anakmu tak mendengarkanmu,tapi khawatirlah bahwa dia selalu melihat dan
menirumu setiap hari. Kalimat ini sering kita dengar. Dan ini benar-benar
kejadian dengan Malaika,mungkin semua bayi di dunia. Dia mudah meniru apa yang
dilihatnya pertama kali.diumur 8 bulan setiap ada orang yang menanyakan “Mana
hidung Me?” serta merta dia akan menaikan hidungnya seperti seseorang yg
bersungut-sungut. Sudah bisa memanggil Ayah. Karena sering diulang-ulang. Dan
umur 11 bulan dia bisa ambil HP sendiri dan mengambil foto selfie. Ini mampu Ia
lakukan karena dia sering berfoto dengan Angah,selfie,dengan kamera depan HP.
Kemampuannya meniru luar biasa. Seperti ketawa menirukan orang lain,atau
pura-pura menangis setiap kali mendengar anak lain menangis.
Dia bukan anak
yang rewel dan suka digendong. Kecuali kalau lagi nggak enak badan. Dia mudah
dekat dengan orang lain dan tidak takut bahkan termasuk aktegori ramah. Karena
setiap ketemu orang dia akan senyum lebar dan memiringkan kepalanya sambil
meneriakan “Baaaaa,”
Saya adalah
guru pertamanya. Agak parno juga dalam bertindak dan mengatakan sesuatu. Karena
salah-salah,dia malah salah asuhan lagi. Saya bukan ibu yang sempurna,sangat
jauh dari sempurna,tapi saya selalu berusaha memberi yang terbaik setiap
hari,maaf kan Bunda yang masih belum bisa “baik”
***
Ulang tahun,
barangkali hal paling pantas untuk dirayakan adalah merayakan sebuah rasa
syukur. Kami sangat sangat bersyukur. Diumur satu tahunya Malaika sudah membuat
bangga dan membahagiakan. Diumur satu tahunya,Malaika mengajarkan banyak hal. Diumur
satu tahunya,dia sudah mampu berdiri sendiri,dan melakukan beberapa kegiatan
sambil berdiri,seperti memegang benda,mengibas ngibaskan mukhena bahkan
bergoyang. Namun belum PD untuk melangkah.
Selamat Ulang
Tahun Nak, Semoga Ame sehat, Jadi anak pintar. Sholehah.
Ketahuilah Malaika,aku tidak
mengharapkan kau menjadi orang paling sukses atau membalas segala kebaikan
kami. Kami hanya berharap kau menjadi orang yang kalau kau tak mampu
membantu,jangan menyakiti. Kalau kau tak mampu memberi,minimal jangan meminta.
Jadi lah bermanfaat Nak. Dan jadikan keberadaanmuadalah melapangkan siapa saja.
selamat ulang tahun Ame.. semoga tumbuh menjadi anak sholehah dan selalu menyenangkan seperti Bunda Ame
BalasHapussalam cium,
:*