Kami kedatangan seorang guru baru,lebih tepatnya seorang supervisor. Dia datang pada kamis lalu (7/4). Dia datang pada sore yang agak panas. Sebelum kedatanganya kami sudah tahu bahwa dia orang india asli dan telah berkeliling dunia. Punya banyak pengelaman dan dia seorang penganut Kritiani. Yang agak mencemaskan waktu itu, dia datang dan itu artinya kami akan makan bersama, bercanda, kasih sayang keluarga kecil ini akan terbagi. Dalam pemikiran sementara kami sewaktu itu, setiap mereka pasti makan babi dan itu masalah bagi kami. Walau sebenarnya haram atau tidaknya babi diantara mereka juga masih terjadi perdebatan.
Saya membaca sebuah sumber di jejaring social yang mengatakan . kata bible betul makan babi haram tapi hanya untuk orang israel yang hidup di bawah hukum taurat ( menuruti adat-istiadat orang yahudi ), kalau bukan orang israel tidak haram. Tapi sebagian yang lain dalam sebuah dialog tersebut mengatakan
Kedatanagnya tak terelakkan lagi, karena sekolah benar-benar butuh seorang yang ahli dibidangnya untuk membantu si bos. Jadilah dia datang pada hari kamis lalu. Tinggi sekitar 170cm. hidungnya mancung. Senyumnya indah dan matanya cantik. Kau akan mengingat Kareena Kapoor, artis india kalau melihatnya, bedanya dia agak proporsional darai kareena. Pintarnya tak alang kepalang. Dia lebih susah berbahsa indionesia dari pada berbahasi inggris. Pengalamannya berjibun. Mulai dari pernah bekerja di bagian eksport-import, benjadi guru, bahkan menjadi relawan di daerah-daerah.
Pada suatu hari kami makan pada satu meja makan. Dia memakai gelas kami_hal sederhana memang. Kami saling melirik, artinya kami tidak akan pernah memakai gelas, piring dan sendok itu. Berlebihan memang,kawan. Dan dia bertanya tentang restaurant yang bisa catering, sontak kami menawarkan restaurant sebuah restaurant cina. “But I don’t eat pork. I don’t like bacon. Can you find another?” oh my God. Kami adalah orang-orang yang sangat berdosa. Menghakiminya dan tidak adil padanya. Dia vegetarian, tidak suka makan berminyak, dia baik, dia taat tapi tak mengganggu. Dia mengajari kami banyak hal. Dia kreativ dalam menagjar. Dia pintar. Dan kami berdosa.
Belakangan, kami dekat. Tapi sulit untuk mintak maaf tentang masalah ini. Akan sangat menyinggungnya. Tetapi kami telah bisa menerimnya. Unutkmu agamamu dan untuk ku agamaku. We love you,sist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar