Kehidupan itu
ada kalau ada anak-anak,anak-anak adalah tunas baru yang akan memulai hal-hal
lama dengan cara yang baru. Setiap generasi tentunya melakukan hal yang sama,
Cuma waktu dan caranya yang berbeda. Ketika seseorang ditahun 40an ingin menikah,lalu
mereka melakukan hal-hal dalam mencari pasangan hidup,maka mereka akan
berdandan,membuat diri mereka menari, hal itu pun masih terjadi di tahun
2000an,tentunya dengan cara yang berbeda. Orang-orang ditahun 50an menginginkan
kemerdekaan,kebebebasan, hal yang sama juga dilakukan dan dinginkan orang-orang
yang sekarang. Cuma waktu dan caranya yang berbeda. Pelakunya tetap berawal
dari anak-anak. Orang tua menitipkan mimpi mereka pada anak-anak mereka. Bagi
orang tua yang mimpinya sudah terwujud ,mereka akan meminta,memaksa dan atau
membimbing anak-anak mereka mengikuti cara mereka.
Mimpi…selalu mimpi. Kalau
kehidupan diawali oleh bayi,anak-anak atau mereka yang masih personil baru di
dunia,dan mereka pun masih dituntun oleh tenaga yang namanya mimpi,cita-cita.
Mereka tak akan tau kenapa melangkah kalau mereka tak tau ada orang yang sudah
bisa berjalan,anak-anak tak akan bisa berbicara kalau mereka tak melihat
orang-orang disekitarnya berbicara. Selalu begitu, walau tanpa tau tujuannya
apa, dari kecil,dari anak-anak, kita adalah “peniru”. Anak-anak itu peniru bukan perintis.
Hidup dilingkungan mereka yang
suka membaca,kita akan terbiasa membaca, terbiasa ingin tau,hidup dilingkungan
bisu,maka kita akan bisa. Dari kecil factor lingkungan adalah factor utama yang
membuat kita ada. Keberadaan kita tergantung kepada lingkungan kita.
Saat masih kecil tak ada pilihan
selain bertahan dengan kondisi lingkungan yang ada. Seorang balita tidak
mungkin mengajukan permohonan pindah rumah kepad orang tua lantaran
ketidaksukaan kepada orang disekitar mereka. Anak-anak tidakmemiliki kemampuan
mempercayai diri sendiri,mempercayai tuhan ketika mereka mencari lingkungan
yang mereka inginkan. Anak-anak tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru
dengan cepat. Anak-anak tidak pernahmenyadari bahwa lingkungan yang mereka huni
itu berbahaya,baik atau menguntungkan bagi mereka. Anak-anak tidak pernah tau.
Anak-anak tak pernah punya pilihan,mereka hanya bisa menerima, mengukuti,
mencontoh keadaan yang ada. Mereka tak pernah berfikir untuk lebih maju, mereka
mungkin belajar berjalan, belajar berbicara,belajar mendengar, melihat namun
mereka tak tahu apa guna dari semua hal itu. Anak-anak hanya melihat,meniru tanpa bisa berbuat apa-apa.
Begitulah anak-anak,selama ada
ibunya dia akan merasa aman, tanpa ada keinginan untuk maju,mereka hidup memang
ada mimpi,ada cita-cita tapi setelah mereka tau tanpa pernah mencari tau.selalu
nyaman dengan kondisi yang ada,tanpa pernah bergerak keluar kotak aman tersebut
karena mereka tak tau pilihan-pilihan yang ada diluar sana. Begitulah
anak-anak. Bukankah itu perpedaan anak-anak dengan orang dewasa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar