bukankah ini aneh ketika aku selalu mampu menulis sajak untukmu?
jika kau bertanya aku akan menjawab :" karena aku tak pernah ingin me-memacarimu,"
aku tak pernah membuatkan pacarku puisi, karena bagiku cinta adalah puisi terindah yang pernah ada.
kau boleh saja menemuiku, sedikit saja gerakmu akan menghasilkan puisi bagiku. seperti siang ini misalnya,kau datang hanya menatap dan sedikit tersenyum, aku mampu membuatkan sebaik sajak untukmu,
Andai saja waktu adalah benang-benang yang bisa kita gulung
lalu kita ulur kembali mungkin kita masih bisa membuatnya sedikit terlena. Tapi
sayang, kita hanya bisa berjalan diatasnya, mengikuti geraknya. Namun kalau
nyawa sudah tak dibadan,kemana pulang akan berkabar, waktu tentu tan menemu
jawab. Menyelam barangkali adalah cara kita bersembunyi dari waktu, ya
bersembunyi tentu saja tak menghentikanya atau membunuhnya, bagaimana kalau
hanya dengan menyelam kau baru bisa menyaksikan mataku?apakah nyawa setimpal
untuk itu?
ada beberapa hal yang tak perlu dipertanyakan untuk tau jawabannya, kan.
BalasHapus