Kamis, 07 Februari 2013

Kedatangan

Kemaren malam tepat jam sembilan tiga puluh, sepulang bekerja malam aku berusaha menghubungi Ibu, aku memanggil perempuan ini amak.
seperti biasa Amak mengangkat telepon dengan sanagt bersemangat. Dan aku berdebar karena hal yang akan aku bicaran bukan hal sederhana. bukan menanyakan kabar Amak, bukan menanyakan beliau memasak apa untuk Apak hari ini tetapi sesuatu yang lebih besar dan ini awal "revolusi"ku.Aku berharap.

Dua hari sebelumnya, Orang Tua Putra bertanya bagaimana proses "kedatangan" ke rumahku. pertanyaan ini adalah pertanyaan yang aku harapkan selama tiga tahun terakhir dan aku mendapatkannya dua hari yang lalu.
Yang luar biasa, Amak tidak kaget dengan pertanyaanku, barangkali bagi Amak ini sebuah hal yang sungguh luar biasa, sama seperti perputaran jarum, kalau dia berputar 180 derajat mungkin itu luar biasa, namun jika perputarannya lebih besar 360 derajat, maka itu kembali "datar".
"Aku tak peduli dia "apa", sejauh dia berjanji menjagamu dengan cara begini saja,"Ujar Amak.
"Apa Amak ridha?" tanyaku
"Aku Ridha kalau kamu bahagia," lanjut Amak.
Revolusi baru saja dimulai.

1 komentar: