Rabu, 09 Januari 2013

Menemu

Barangkali waktu adalah hal yang sangat menakutkan bagi kita. Sedikitpun ia tak pernah mau mengalah. namun rasa tetap saja jalan di tempat. bertubi-tubi perjumpaan yang dihindari akhir-akhir ini. karena hanya akan menyisakan luka pada rindu yang tak pernah tunai.
Aku kembali mendekapmu pada pertemuan yang tak bisa lagi kita hindari, memejamkan mata lalu mencoba menjemput semua kenangan agar rindu ini kembali hangat,lama, masih mendekapmu dengan mata terpejam, masih tak ada apa-apa, keputusan merenggakan pelukan adalah satu-satunya cara menjinakan rasa yang ku sebut bosan.
kau tersenyum, mengusap kepalaku, seperti balita yang baru saja berhasil dibujuk untuk menunda membeli mainan aku juga tersenyum. sepanjang perjalanan kita aku kembali mencoba mencari-cari rindu itu. berusaha membuatnya mencari sesuatu yang lebih merah.
Tiga tahun yang lalu.
"Adakah waktu hari ini, aku hanya ingin menatapmu sesaat," ujarku di ujung telepon
"untukmu,apapun itu," kau tiba-tiba muncul dibalik pagar besi dengan senyum hangat yang aku tak bisa lukiskan sekarang, karena aku tak merasakan gairah rindu  saat ini.
"kau tau, dengan menatapmu aku merasa saat ini selalu desember yang abadi oleh gerimis,"menatap matamu dalam.
kau tetap hanya tersenyum, merangkul bahuku dan betapa rasa bangga itu tak terkatakan, itu yang aku maknai dari dekap hangatmu.
sekarang rindu ini menuai temu setelah ratusan hari terlewat tanpa keberadaanmu, namun semua terasa:tak ada rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar