Minggu, 06 November 2011

Tualang

Tuan,segulung kabut di tepi langit Tualang belum bisa kuterjemahkan

Sketsa langit yang menyerupa laut masih sulit untuk ku acuhkan

Tetapi segaris lurus dari wajahmu
Sangat mudah untuk ku larutkan


Tuan,matamu belum cukup rabun untuk berhenti melihat
Punggungmu belum cukup bungkuk untuk berenti
Menatap tegap

Tuan,ini bukan tentang kisah cinta,apa lagi sebuah kebosanan,ini tentang kalimat-kalimat yang belum cukup matang
Tak akan selesai hingga laman-laman kita naik cetak
Asal tak kau biarkan satu lamanpun lepas,dan kita terbenam dalam sepi yang cukup akut,tentu ini akan jadi sebuah sajak

Tuan,segenngam kabut di bawah pelipismu masih bisa kuterjemahkan,ketimbang asap pabrik di Tualang pagi ini.
Tualang,31 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar