Selasa, 08 November 2011

Saya "penderita" kinestetik

Kinestetik adalah ketika  kita  lebih suka merasakan, menyentuh, senang mengalami sendiri, mengerjakan sesuatu terhadap suatu informasi atau pembelajaran. kebanyakan dari orang yang beraliran kinestetik ini, mereka cendrung suka menyentuh,bukan kegatalan tapi ini sebuah tipe. Saya "penganut" tipe ini dan efek nya terlalu beresiko.

Dalam menjelaskan atau menyampaikan sesuatu saya sangat kesulitan kalau saya tidak memperagakan hal tersebut atau menyentuh lawan bicara saya. pada hal terakhir, yaitu menyentuh, ini agak beresiko kalau misalnya, lawan bicara saya bukan "muhrim" saya dan orang yang baru mengenal saya.
sebut saja, bos saya. seorang cina dengan perawakan sedang, boleh dibilang kategori "good looking". saya rasa, belajar dari tampangnya, dia tidak pernah menyentuh perempuan kecuali Ibu dan pacarnya. dia penganut Budha yang taat sehingga menurut saya juga sanagt tidak mungkin dia "menyentuh" dengan menyakitai, seperti memukul perempuan misalnya.
saat ini dia mempunyai bawahan seperti saya, ketika saya mencona untuk menjelaskan sesuatu kepadanya, tak ayal saya selalu "memukul". tentunya hal ini dalam taraf wajar. dalam artian ketika saya bercanda dneganya. "bercanda" dalam lingkunagn kerja saya, seperti seirang saudara, saling mengejek kadang-kadang. itu dalam konteks bercanda. dalam segi kepemimpinan dia luar biasa bagi saya. dai tau cara memperlakukan "manusia"
kembali ke hal tadi, setelah "pat on the back or shoulder" saya merasa bersalah. saya baru sadar kalau dia bos saya. saya menyadarinya saat itu dan besoknya saya mengulanginya lagi. hal itu terjadi berulang ulang.
tidak hanya kepada bos saya, kepada pacar teman saya pun saya suka memberi "tepukan pada lengan", anehnya kadang-kadang hal ini saya lakukan ketika berkenalan.
hal serupa juga saya lakukan kepada beberapa siswa, ketika mereka tidak kunjung mengerti dengan penjelasan saya, saya akan datang ke mejanya, merangkul bahunya, menjelaskan pelajaran, setelah mengerti saya akan "mengacak acak" rambutnya. pada beberapa siswa yang "lucu", gendut, pipi tembem dan perut buncit, aksi saya semakin "gila". ketika jam pelajaran hampir berakhir, saya akan memberikan game yang menunjang pelajaran, saat-saat seru-seruan itu saya akan memukul-mukul perutnya,pastinya dengan dengan penuh kasih sayang. saya menemukan masalah bagi siswa saya yang anak SMA dan orang dewasa. saya kesulitan mengontrol diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar