Rabu, 11 Juli 2012

Puisi-puisi Salmizul Fitria Created on Monday, 18 June 2012 16:16

ISYARAT

:R. Mardela

Mataku perih setiap kali mengenangmu, Mardela.
Setiap kali aku merangkul, kau selalu saja tak ada

“Aku masih ditempat yang sebelumnya menjadi tempat dimana asa itu tercipta,” ujarmu pada siang yang mulai gelap di kotaku.
Mataku nanar membaca pesanmu.
Mengeja setiap huruf lalu menjelma menjadi makna.
Tapi masih tak terbaca pesan yang kau isyaratkan

“Kau ingat ketika kita sama-sama mengagumi aroma tanah basah?”
“Pada mie instan yang kita makan dengan ranting bambu?”

Kau tentu lupa bagaimana caraku mengagumimu memakan sepotong tempe.

Ah…begitu perlahan waktu menidurkan kita, Mardela 
dan kita sama-sama terlelap pada kenangan yang yang itu-itu saja.

“Asa itu tercipta lalu menggantung begitu saja,” ku mencoba memaknai isyarat yang kau kirimkan.



SALMIZUL FITRIA, lahir di Ranah pada 11 Agustus 1986. Tertarik dengan dunia tulis menulis sejak masih kecil, namun hanya belajar otodidak, ketika masuk jenjang perguruan tinggi  bergabung dengan salah satu koran kampus Universitas Negeri Padang, Surat Kabar Ganto. Di sana ia belajar tentang kepenulisan dan beberapa tulisannya pernah dimuat di sejumlah koran daerah pada masa-masa studinya. Saat ini ia mengajar di salah satu yayasan di Riau.


sumber : http://www.koran-cyber.com/index.php/seni-budaya/256-puisi-puisi-salmizul-fitria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar