Minggu, 06 November 2011

Salmizul akan menikah

Saya rasa,saya adalah orang yang masih sangat wajar ketika masih belum mau menikah. Setiap kali percakapan baik di telepone,di facebook, dimana-mana yang ditanya kapan menikah,kok lama banget nikahnya.

Pernah dulu,seorang teman penulis,tiba-tiba terdengar kabar mau menikah,saya tanya kenapa menikah,dia menjawab karena cinta itu sebenarnya harus disatukan dengan peenikahan. Saya kemukankan alasan saya tetapi tetap juga dia mau menikah.tak terbendung lagi.
Kejadian yang sama berulang,ketika setelah sekian lama hanya smsan trus menelepone saya,yang ditanya menikah lagi. Dengan sok sibuk saya jawab bahwa saya tak punya banyak waktu untuk memikirkanya. *jelas bohong ini.
Tadi pun di facebook,"kak kalau sudah ada calon,sebaiknya menikah,"
betul yang dia bilang,patut difikirkan tapi kita kan masih punya target.
Dari tulisan yang tak seberapa ini,saya cuma ingin mengingatkan teman-teman,yang pada lahir belum siap tapi batin dah matang banget,hukumnya memang wajib tapi kalau secara batin saja siap secara lahir belum,harus difikirkan lagi. Karena keputusan pernikahan adalah sekali seumur hidup dimana keputusan kita sekarang akan berkibat pada sepanjang sisa umur kita. Tapi kalau sudah siap jangan pernah menundanya karena akan jatuh kepada dosa.
Pertimbangan saya matang bukan?

1 komentar:

  1. baiklah, ini menurutku, hanya menurutku saja ya. menikah butuh seribu delapan ratus enam puluh lima pertimbangan. dan ya, dosa adalah salah satu pertimbangannya. tapi bukan itu saja. bukan satu-satunya. menikah bukanlah ruang untuk melegalkan seks saja kan? toh masih banyak ledakan2 gila sepanjang pernikahan nanti. apa kita sudah siap? da kau tak perlu memusingkan pertanyaan2 itu... sebenarnya mereka hanya bertanya untuk diri mereka sediri. tak benar2 untukmu

    BalasHapus