Sajak hadir dalam pesona. Kadang meruncing pada padang-padang rumput seperti duri ilalang. Kadang menggigil dalam panas yang menyemburat di bumi. Sajak meliuk tajam. Kadang sajak hanya sisa perca. Menyatu bila jarum naik ujung. Kadang sajak kembali pada asal. Ini bukan sekedar umpama.
Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar