Jumat, 22 April 2011

Waktunya

Ruangan itu terasa semakin dingin. Aku kembali menarik selimut tipisku ke dada. Telepon gengngamku masih melekat di telinga.
            “harusnya kau juga segara melakuknya. Jangan menunda-nunda,tidak baik,” ia mendesah. Desahanya itu seolah menggambarkan kalau ia sudah melepas semua asanya. Ia akan segera melakukanya. Hidup mungkin memang seperti antrian mobil angkot. Trip terpenuh akan berangkat duluan. Segala kemungkinan masih berpintu sekarang. Ia membantalkan niatnya atau aku ikut denganya.
            Bagiku dua-duanya tentu bukan solusi. “ beragam pesta telah ku datangi, dan aku sudah bulat untuk ini,”
“kau yakin?”
“ya, dia lelaki terbaik. Bahkan bangun tengah malam hanya untuk menunaikan yang tertunda disiang hari.” Tawanya serak, karena masih terlalu pagi.
“sudah sammapi mana persiapannya?” aku kembali menarik selimut. Ku merasa dingin semakin mengigit.
“semalam hantaran,” aku bisa pastikan. Mata sailor moonnya berbinar.
“Jakarta itu jauh. Lebih banyak perempuan yang hidungnya lebih mancung darimu,” aku berusaha tersenyum.
“ini terlalu pagi. Bukan waktunya membuat kenangan,”
Aku kembali teringat, ketika tanpa celana ia lari terbirit-birit kemudian memagang kaki ku. Tetapi hari ini ini dia menelfon bukan utnk membicarakan kenangan kami. Tapi masa depan kami. Tapi akau tak begitu yakin, aka nada masaku.

Kamis, 21 April 2011

Jangan Bebaskan Ibu!!!


Saya tidak habis pikir. Apa alasan seseorang berselingkuh lalu bercerai. Mungkin perkawinann yang dipertahankan atas nama anak hanya akan menyiksa pasangan. Tapi tidakah mereka berfikir sedikit saja tentang ana-anak mereka yang tersiksa? Melihat teman-teman yang lain mempunyai orang tua lengkap, sementara ia tidak. Teman-teman lain bisa memeluk saudaranya, berkelahi, main bersama kapan saja, sementara dia harus mengatur waktu “kapan dengan ibu dan kapan dengan ayah?”ia merindukan adiknya, abangnya. Yang terpisah tidak hanya anda tetapi juga hubungan saudara.
Siswa saya, Allef. Seorang yang sangat periang. Pertama kali bertemu. Dia mulai memperkenalkan diri. Senyumnya memperlihatkan giginya yang hanya dua saja. Mukanya tirus. Tetapi beberapa hari setelah itu. Ia meminta saya untuk menjadi temannya di FB dan dia berscerita panjang lebar. Bahwa ia hanya tinggal dengan Ayahnya saja, dia mungkin tidak membenci ibunya tetapi ia sangat merindukan adik perempuanya. “biasanya allef main sama dia, Miss. Tetapi sekarang Allef nggak bisa ketemu dia lagi. Karena dia ikut Mami,”matanya berkaca. Ia baru kelas tiga SD.
Setiap kali bercerita matanya berkaca. Dia memasang foto profilnya, ia sedang memeluk adik perempuanya yang lucu. Tapi malam ini Kamis (21/4) mata saya yang berkaca-kaca karena dia mununjukan foto dia dan adiknya yang sedang berpelukan. “cantik kan,Miss,” saya tersenyum. “Allef kangen dia,Miss,”. Oh come on , "dia terpisah dengan ibunya karena ibunya memiliki lelaki selain ayahnya." salah seorang, ornag tua siswa menyahut. Hari ini hari pembebesan perempuan oleh Kartini sekian tahun yang lalu. Tak bisa dipungkiri, bahwa saya merasakan positiv dari emansipasi itu, tetapi banyak Allef-Allef lain  yang kecewa dengan keadaan ini.

Selasa, 19 April 2011

Ibu

Setiap anak tentu memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Tidak ada yang sama. Saya ingat ketika mengambil mata kuliah Public Speaking , pada mata kuliah ini setiap pertemuan kami harus perform atau minimal berpidato pendek. Banyak hal yang dinilai. Tapi bagi saya yang paling menakutkan adalah; menaklukan penonton.  Bagaimna membuat mereka tertarik dan terpukau. Saya kesulitan dalam hal ini.
Hari ini, saya yang sebelumnya tidak berniat sama sekali jadi guru, dihadapkan pada pilihan jadi Public Speaker sepanjang sisa umur saya. Dan saya akan sangat menikmatinya. Senin kemaren (18/4) sya memasuki kelas, dimana kelas ini masa pubertas semua sisiwanya. Halanganya jadi guru;harus mengerti student need. Pada saat mengajar mereka sibuk dengan Hp, tersenyum lalu menatap saya yang dari tadi melihat mereka. Seorang siswa datang dan memberikan secarik kertas. “ Vincet minta sms,Miss, untuk pacarnya, dia suruh ngetik ini,”saya baca kertasnya. Kamu lagi ngebet apaan sich beib?kamu kangen ya?aku juga kangen. Tapi lagi gk ada pulsa..love u mmmuach. Dibawah kertas itu tertulis, tolong kirim ke Desi ya.
Saya  geleng kepala, lalu membacakanya. Kelas riuh. Pelajaran mesti di lanjutkan.saya adalah pembicara mereka.  Saya menerang kan comparative degree of adjective. Most adjectives and adverbs can be compared. The comparative degree com­pares two persons or things the superlative degree compares three or more persons or things.saya bersemangat sekali nanti mereka akzan di suruh untuk membandingkan seseuatu. Mereka punya pacar. Saya akan pancing dengan superlative: beautiful. Masing-masing orang membuat kalimat dengan superlative menggunakan kata sifat adjective. Setelah diperiksa. Tiga belas siswa membuat “my mother is the most beautiful woman in the world,” ..???. senangnya jadi ibu. Jadi apa artinya pacar buat mereka?mungkin kurang tepat kalau orang tua menyalahkan nilai siswa yang jelek, karena ada pacar. Tidak ada pengaruh pacar atau masa pubertas mungkin dalam keberhasilan. Beruntung jadi ibu. Saya berdesis. My mother is the most beautiful woman in the world.

Senin, 18 April 2011

Puisi Permintaan

seorang teman yang lebih dari saudara kandung, tiba-tiba mengirim pesan ke FB saya. katanya
Qs:aku rindu, tolong kirmkan puisi mu.
saya bingun tak kalang kepalang. puisi apa yang akan saya kirimkan? sudah lama saya mencoba untuk melupak dunia itu. tetapi kenapa dia mengingatkanya lagi. sebelumnya seorang teman ketika membaca puisi "bodoh"saya pada sebuah media dia bilang " akhirnya kau menemukan dirimu," saya tidak habis pikir. saya menguras otak yang keluar hanya;


Ini malam alangkah sepi
Tak ada sesiapa
Yang tersisa hanya pikiranku dan namamu
Oh iya, malam-malam sebelumnya aku mengumpulkan bintang
Agar saat aku pergi kau tak kegelapan
Namun, terlalu terlambat menyulutnya hingga ia padam
Rumah kaca itu terlalu arogansi sekarang
Yakin dnegan kilau bintang di luar sana
Hingga kau melupakan binary bintang di matamu yang kutinggalkan
Malam ini kita terpisah
Tapi aku seakan melihat kau ada
Memegang mouse lalu sesekali menguap
Kadang aku bertanya:apakah puisiku masih bisa membuat matamu berkilau?
Entahlah, yang ada hanya rindu dalam ruang itu
Terpejam dengan deru kipas angin
Namun sepi semakin menjalar.



saya benar-benar merindukan mereka.
Kepagian
Agak kepagian aku berangkat
Aku memang selalu dikalahkan, tapi tidak oleh pagi
“Sudah di jalan”, senyumku ku tahan membaca pesanmu
Awan menggantung udara lembab, daun-daun yang gugur, berlari bergerombolan
Baru saja aku sampai, kau datang memelukku
“Parfum baru lagi”, desahmu Aku hanya tersenyum
Belum, aku belum sampai pada tempat dimana kita berjanji.
Agak kepagian aku berangkat
Selalu begitu, hatiku selalu menimbulkan suara dari denting-denting gelas Setiap kali akan bertemu denganmu
Aku sudah sampai tapi kau masih belum ada
Selalu begini, kepagian aku
Di depan mesjid tua ini detik demi detik berdendang
Menit mengendap
Lalu aku menyulut rokok
Memesan kopi dan menulis sajak untukmu
Ya, keterlambatanmu selalu membuat aku bisa berbicara
pada langit
pada daun-daun yang bergoyang ditiup angin
Lalu berlalu, kau tak kunjung datang
Aku berhenti menggores, ada bisu dan kelam yang menghampar
Tempias membasahi ujung sepatuku, hingga sore itu kau tak pernah datang
Bagi perempuan: menunggu adalah perekatnya Kira-kira begitu bunyinya
Begitu sederhana tapi menggetarkan
Aku memilih untuk jadi perekat
Gajah, Februari 22, 2010
Perjalanan
Esok adalah hari perjalananku sebagai kuli
Aku akan berjalan mencari ladang
Sudah lama gelar ini kutimang-timang
Walau kadang mereka mencoba menghancurkannya
Namun ada kepingan merah muda yang ku raih
Bukankah kuli adalah suci?
Membasuh pecah batu dengan keringat sendiri?
Dulu hanya pena yang meliuk-liuk, bagaikan penari perut Tajam meruncing mengendus semua sudut
Tak ada arti percakapan kita
Dari ruang sempit ke ruangan sempit yang lain
Kadang kita memuntal-muntal mimpi bersama Di bekas gedung tua di sebelah pojok dekat tangga
“Jadi penyair saja”, ujarmu
Bukankah penyair juga berkuli dengan kata dan makna
Hah… begitulah geliat takdir, menggeliat-geliat liar
Mengendus telinga siapa yang dia inginkan
Ini bukan penghiatanan
Esok tetap perjalananku sebagai kuli
Gajah, menjelang 27 Maret 2010
Kapuk
Aku hanya ingin bercerita
Tentang malam yang berpeluh
Tentang pagi dengan bunyi-bunyi
Bunyi yang datang dari dada yang melepuh
Lalu berlahan ada bantal yang melayang
Bertabur kapuk lapuh
Sebuah tepukan lembut
memukul punggung
“Bangun, matahari mengajak bermain”, ujarku
Kau masih juga tertidur
“Bangun”,
aku melesat ke bawah tempat tidur
Kau menyusul
Lalu ada bunyi yang mulai tak teratur
“Kurang ajar”, ujarmu kasar
Lalu belahan ada temukan keras
Memukul punggung
Mei 2010
20 Juni
: khiky A. P
Aku berusaha mengeja tangismu
Ada mata merah seiring air
Dibalik jari tangan yang menutup mukamu
“aku menyesal”, rintihmu
pada denting waktu yang telah kau biarkan berlalu
Entah suara siapa yang menyeretmu
Hingga kini kau tepat berada dihadapanku
Dengan sesal
Dengan cerdas yang menimbulkan maag aku
Selalu lupakan!!!
Ada sejarah panjang yang baru saja akan dimulai
Mengayuh perahu usia yang terus menggali kubur
Aku selalu curiga
Pasti ada dupa dan mantra-mantra
Selalu begitu
Ada getar akan kecemasan
Selama lebih 24 tahun
Kita menunggu
Akhirnya sampai pada waktu
Dimana bibirmu adalah candu
Baumu adalah mantra penyamun
Entah untuk berapa kali 20 juni
Kita akan terus mencabuti uban
“Ia merengkuhku ketika gelap menyapu mataku
Lalu ia menutup telingaku
Ketika hujan mengentak-entak
Di atap rembia loteng,” kenangku pada anak cucu kita suatu hari nanti
“nenekmu takut akan gemuruh hujan dan gelap”, selamu
Mei 2010

Selasa, 12 April 2011

dilarang menghakimi!

Kami kedatangan seorang guru baru,lebih tepatnya seorang supervisor.  Dia datang pada kamis lalu (7/4). Dia datang pada sore yang agak panas. Sebelum kedatanganya kami sudah tahu bahwa dia orang india asli dan telah berkeliling dunia. Punya banyak pengelaman dan dia seorang penganut Kritiani. Yang agak mencemaskan waktu itu, dia datang dan itu artinya kami akan makan bersama, bercanda, kasih sayang keluarga kecil ini akan terbagi.  Dalam pemikiran sementara kami sewaktu itu, setiap mereka pasti makan babi dan itu masalah bagi kami. Walau sebenarnya haram atau tidaknya babi diantara mereka juga masih terjadi perdebatan. 
Saya membaca sebuah sumber  di jejaring social yang mengatakan . kata bible betul makan babi haram tapi hanya untuk orang israel yang hidup di bawah hukum taurat ( menuruti adat-istiadat orang yahudi ), kalau bukan orang israel tidak haram. Tapi sebagian yang lain dalam sebuah dialog tersebut mengatakan Umat Kristiani lebih percaya dengan Kitab Suci agamanya. Injil melarang mengkonsumsi babi, dalam kitab Imamat “Dan babi, meskipun ia memiliki kuku terbelah, namun dia tidak memamahbiak; babi adalah najis untuk Anda”.“daging nya jangan kamu makan, dan bangkai mereka jangan engkau sentuh, mereka adalah najis untuk Anda.”[Imamat 11:7-8]
Babi juga dilarang dalam Injil dalam kitab Ulangan “Dan babi, karena kukunya terbelah, namun bukan pemamah biak, ia adalah najis untuk Anda. Kamu jangan makan daging mereka, dan jangan menyentuh bangkai mereka.” [Ulangan 14:8]. Itu menrut sumber yang say abaca tetapi saya tidak terlalu memahami yang mana pemakai kitab ulangan, immat, apa beda dia antara mereka. Yang jelas menurut islam, agama saya babi haram di makan.
Sekarang saya tidak mau melakukan pembenaran pada satu ajaran, setiap pemeluk agama tentunya agama yang di anut adalah agama yang benar menur kita. Saya mengahrgai mereka, karena agama sayapun mengajarkan untukmu agama mu dan untuk ku agamaku. Negara pun mengatur untuk keteraturan ini. Tetapi pemikiran-pemikaran itu tetap saja datang kalau kami harus bercampur dalam makanan.
Kedatanagnya tak terelakkan lagi, karena sekolah benar-benar butuh seorang yang ahli dibidangnya untuk membantu si bos. Jadilah dia datang pada hari kamis lalu. Tinggi sekitar 170cm. hidungnya mancung. Senyumnya indah dan matanya cantik. Kau akan mengingat Kareena Kapoor, artis india kalau melihatnya, bedanya dia agak proporsional darai kareena. Pintarnya tak alang kepalang. Dia lebih susah berbahsa indionesia dari pada berbahasi inggris. Pengalamannya berjibun. Mulai dari pernah bekerja di bagian eksport-import, benjadi guru, bahkan menjadi relawan di daerah-daerah.
Pada suatu hari kami makan pada satu meja makan. Dia memakai gelas kami_hal sederhana memang. Kami saling melirik, artinya kami tidak akan pernah memakai gelas, piring dan sendok itu. Berlebihan memang,kawan. Dan dia bertanya tentang restaurant yang bisa catering, sontak kami menawarkan restaurant sebuah restaurant cina. “But I don’t eat pork. I don’t like bacon. Can you find another?” oh my God. Kami adalah orang-orang yang sangat berdosa. Menghakiminya dan tidak adil padanya. Dia vegetarian, tidak suka makan berminyak, dia baik, dia taat tapi tak mengganggu. Dia mengajari kami banyak hal. Dia kreativ dalam menagjar. Dia pintar. Dan kami berdosa.
Belakangan, kami dekat. Tapi sulit untuk mintak maaf tentang masalah ini. Akan sangat menyinggungnya. Tetapi kami telah bisa menerimnya. Unutkmu agamamu dan untuk ku agamaku. We love you,sist.

Senin, 11 April 2011

Muda ku, Mudamu

Oleh Salmizul fitria

hari ini serangan agak terasa demam benar-benar menyiksa saya.beberapa hari belakangan ada seseorang yang menelepon saya dan tahu banyak tentang saya. otomatis saya tak bisa tidur.
hari senin kamia smerupakan hari yang sedikit berat bagi saya karena harus menyajar sore plus malam. sememntara yang saya ajar bukan anak biasa. sore saya mengajar satu kelas yang isinya anak batak semua. bisa dibayangkan bagaimana hebohnya. kalau boleh saya menyebut mereka kreatif dengan vokal yang bagus. berteriak lalu berlari. tetapi hari ini banyak hal yang spesial.